Tuesday, July 27, 2021

Aku dan Tiga Potong Udang

Hari ini aku dan mama makan malam dengan sepiring udang rebus yang ditemani kecap asin. Udangnya segar, enak, empuk, dan berair. Rasanya sudah cukup lama sejak terakhir kali makan udang dengan rasa yang seenak itu. Sambil makan kami mengobrol tentang harga udang yang ternyata sedang murah sehingga mama bisa memebeli 1/2 kg udang seharga 35 ribu rupiah saja, atau 70 ribu rupiah per kilogram.
Kaldunya juga enak sekali. Setelah mama selesai makan, aku menyendok nasi kembali. Ya, ini piring kedua ku. 

Setelah mama selesai makan dan meninggalkan ruang makan, aku tiba-tiba teringat kembali sekitar tahun 2010. Seingatku, pada liburan SMA menjelang kuliah, kami sekeluarga pergi ke Bangka. Entah untuk berlibur atau untuk mengurusi sarang burung walet yang papa sedang urus. Tetapi entahlah, 11 tahun lalu terasa cukup lama sampai aku sudah agak lupa detilnya.

Di salah satu hari liburan kami, papa menyewa satu mobil. Di hari itu, papa, mama, dan aku jalan-jalan ke Pangkalpinang. Sepertinya mengunjungi sanak saudara, ataupun membeli sesuatu. Kemudian menjelang sore hari, kami pulang kembali ke Koba.  Di perjalanan pulang ke Koba, Papa menyuruh supir mobil unutk berhenti di salah satu rumah makan di pinggir pantai Penyak, yang ternyata pemiliknya merupakan salah satu teman Papa. Tempatnya cukup menarik karena bangunannya berbentuk rumah panggung yang berada tepat di bibir pantai. Dari sana kami bisa turun ke pantai. 

Kemudian Papa memesan satu piring nasi dan 3 udang. Seingatku, udang panggang dengan bumbu mentega dan saus untuk memanggangnya. Rasanya cukup enak, namun tidak spesial. Nasi yang cukup banyak dengan 3 potong udang tentunya tidak seimbang. Aku berusaha untuk menjaga keseimbangan rasio nasi dan juga tiga potong udang tersebut. Mama juga cicipi sedikit udang itu. Aku senang.

Waktu itu adalah di mana kami masih susah makan. Papa hanya memesan satu piring nasi. Karena aku tahu kalau kami tidak bisa membayar lebih dari itu. Bukan tidakk sanggup, hanya saja rasanya terlalu ngepas apabila kami bertiga makan, sementara ada banyak kebutuhan lainnya yang masih belum terpenuhi. Tidak bijak rasanya apabila memesan lebih dari 1 porsi.

Ih buncit ya dulu.

Sepuluh tahun lebih muda.

Pantai Penyak.

Pantai Penyak.


Seketika, aku jadi teringat lagi tentang memori keterbatasan dulu sebelum aku kerja. Sering menunggak uang kuliah, memakai uang kas untuk keperluan ini-itu, kesulitan membayar tagihan ini-itu, dll. Rasanya dulu cukup kelam dan kalau dipikir kembali rasanya cukup sedih. Aku juga ingat ketika teman-temanku bisa jajan dan makan di sekitar kampus, aku yang cuma punya uang jajan 50ribu seminggu ini rasanya juga ingin sekali bisa seperti mereka. Aku sering dikatai pelit.

Tetapi dengan semua keterbatasan itu, aku dididik untuk hidup hemat, dan menghargai uang. Semoga aku masih bisa hidup hemat sampai seterusnya serta bisa membantu orang-orang yang membutuhkan

Sekarang, ada banyak hal yang berubah. Kami bisa makan udang 1/2 kg, walau tentu saja masih jarang-jarang karena udang tetap terasa mahal. Selain itu tentunya tanpa Papa juga sudah tidak ada lagi. Kalau dilihat kembali, dulu memang kami dipaksa untuk lebih irit. Sekarang pun kami masih jauh dari kata berkecukupan, namun apabila dibandingkan dengan dulu, rasanya sekarang sudah lebih baik. Kami sekarang cukup sering makan sapi. Bisa beberapa kali dalam sebulan, dibandingkan dulu yang rasanya cuma setahun sekali atau dua kali.

Entah kenapa makan malam udang hari ini terasa sedikit sentimentil.

Tiga Udang rebus yang rasanya nikmat sekali.


Saturday, May 29, 2021

Aku dan di Rumah Ada Anjing

Jadi sekarang di rumah lagi ada anjing, namanya Kecoak.
Sebenarnya namanya Bianca, tapi sejujurnya lebih suka panggil dia kecoa karena sesungguhnya dia itu mirip sama kecoa.

Selain Kecoa, ada juga si cira berisik. Dua-duanya heboh banget dan ganggu banget. hiiiiiiiii

Lucu sih, tapi dua-duanya ini beneran berisik banget. Apalagi kalau malem cira mau masuk kamar buat tidur bareng karena dia si anjing manja yang ga mau ditinggal sendirian. Separation anxiety sepertinya.


Si Kecoak tanmpak depan.

Si Kecoak lidah melet-melet.
Kecoak dan si berisik.




Beneran deh, rumah jadi berisik banget gara-gara ada anjing-anjing ini. Jadi sangat berisik dan ganggu banget kalau malem-malem. huhuhu. I need my beauty sleep. Gara-gara mereka jadi kurang tidur karena si cira garuk-garuk pintu kamar dna gonggong minta masuk ke kamar. Ganggu sangat. 

Tuesday, May 11, 2021

Aku dan Quick Update

Jadi ini hanya akan menjadi quick update saja ya.

How's life? 
Surprisingly not too bad. Mungkin karena akhir-akhir ini di kantor terus, pulang malem, dan bisa bekerja dengan baik. Tentunya kerjaan ga beres (dan ga akan beres dalam waktu dekat), tapi rasanya agak senang karena mood membaik..

Hmm mau nulis apa lagi ya?
Ga tau juga sih karena sejujurnya gw ngga ada yang ingin ditulis. hahahaha

Monday, April 12, 2021

Aku dan Hey, Apa Kabar Kamu di Sana?

You won't read it.
But I pray for you (almost) everyday. 

Tonight, as I sit on the back seat, I read your tweets and your photos. And I remember our good times. Tonight the rain pouring hard. I feel kinda sad, and remember how lucky I were to had you.

You are strong.
You are smart.
You are romantic.
You are hard to deal with at times.

You put so much effort for us to make things work.
You teach me so many things.
Things I never knew existed. 

With you, it's always fun. Even when times were not nice.
With you, we work things together.

We argue at each other some times.
We ended up mad at each other at times, or even bored.
But you never ceased to amazed me with your wittiness. 

You are one of a kind.
One in a million.
No, one in a billions. 
I like you a lot, I still do. 
I like you even more, even after 8 months you gone. 

And remembering things about you, somehow my chest still feel hurt. 
I miss you. A lot. Every day. 
There are still many things we didn't do. 
Still got so many words to talk about.
You owe me explanations, and I really wanted to hear it from you.
I like you, your good and your bad.

I hate to be menye-menye. 
But I got to tell you that my life has never been the same without you. 
Gone are the days when happiness was the norm.
No more "good morning grand" or "good night grand".
I used to took it for granted, but now it's really hurt when it's gone. 

I miss you, every single day. I do.
And I'm sorry for yesterday. I really do.

Currently, things not working quite the way I wanted it to be.
My work life was a mess.
Social life - pretty much the same.
My work life is depressing. I had a depressing day, to the point that my chest hurts at times. 
There are days when I don't want to wake up anymore, and it comes more often as days gone by. 

Hey, will you take me there too?
I was prayed at some days, that when the time is come, you and papa will come and fetch me. 
No more sorrow, no more burden, no more painful things.
I prayed that everything will be enough, even though I am not good enough. 
I will never be as good as you.

And suddenly I was remember how much you do for me. 
You ALWAYS go extra mile to me. And of course, I took it for granted. 
Silly me. I was blind. I was foolish. 
You are beyond good. And I didn't return your favor.
What I did for you for this past years will never be enough. Not even a bit. 

You are always been so kind for me.
You take care of me, You make me grow, You teach me things.
I will never be enough for you. 

And now, as the more I write this, the more hurt I got. 
I miss you a lot.  I want to meet you. But you won't come.
Of course I hope you have a good rest and good life up there. 
But some times, I wish we could still meet each other. I am very selfish - as I always do. 

You come to me in an instance. As simple as "Hey nobi", and you change my life change. 
How come you leave us so soon? 
I hate to sound this menye-menye, but as I write this, It's still hard for me to accepted that you've gone already. 

As Elsa said, the past is in the past. I know I should have put you in the past.
But somehow it's very hard to do. Especially after things we did together.
There are times when I am afraid i'm gonna forget you. 
I wish the day will never come - because I'm gonna miss you. 
You only live in my memory now. 
That's all I got, and I don't want it to vanished. 

Hey you, will you guide me from above?
I miss you.

 

Sunday, February 14, 2021

Aku dan Kabar Pertama di 2021

So how's life?

Masih hidup kok, tenang aja. Hahaha

Jadi selama beberapa bulan ini, ada hal apa aja yang terjadi? Ngga banyak sih sebenernya. Walau ga ada yang istimewa juga. Jadi coba ditulis aja kali ya beberapa hal ini:
  1. Mulai menyesuaikan diri dengan kerjaan baru
    Seengaknya, gw ga berasa frustasi-frustasi amat lagi dengan kerjaan baru ini. Sejujurnya waktu awal kerja ini gw berasa kayak capek banget dan ngga tau harus ngapain. Sekarang sebenernya juga masih ngga terlalu tahu-tahu amat harus ngapain dan buat apa. Tetapi seengaknya udah tau kalo ada hal yang ngga tau, mau tanya ke siapa.

    The job it self is not getting easier. Malah sebenernya semenjak cici resign, jadinya semakin gila kerjaannya. Karena sekarang gw jadi "senior" nomor satu di divisi ini. Padahal ya ga ada pengalaman sama sekali di bidang asuransi dan/atau reasuransi. Rasanya bener-bener prematur. Karena pada dede-dede dan admin dikit-dikit tanya ini-itu ke gw, dan sering kali gw ga bisa jawab karena emang ga tau. Tapi di sisi lain, rasanya udah mulai sedikit terbiasa sama pace kerjaannya. Yang sebenernya adalah bukan hal jelek. Very well! Tinggal tunggu aja nih berapa lama sebelum resign, karena loadnya gilaak sekali. 

  2. Grand
    It's getting better of course. In the course of (almost) 6 months, things are getting better.

    Tentu saja masih banyak hal yang masih pengen diomongin sama dia. Banyak banget. Dan kadang gw masih sering kepikiran tentang dia. Buka-buka foto dia, baca-baca chat Whatsapp, buka-buka DM twitter, lihat-lihat akun sosmed dia. Kadang gw masih suka send DM ke twitter dia. Tentu aja ga akan mungkin ke baca, tapi terkadang kayak masih pengen ngobrol dan bilang sesuatu ke dia. Apalagi kalau misalny ada hal-hal yang terjadi. Sekedar ucapin happy new year, curhat lagi capek,  tanya kabar, atau bilang lagi kangen. Tentu saja ini hal yang percuma. Tetapi entah kenapa gw masih terus melakukannya.

    Sejujurnya, walau things are getting better,  It's still hurt. Terkadang ada beberapa waktu dimana gw tiba-tiba kepikiran tentang Grand. Dan tiba-tiba juga mood langsung drop. Jadi ga niat kerja,ga niat ngapa-ngapain, terus ga bisa tidur dan kepikiran "what it what if" yang tentu saja tidak mungkin bisa terjadi. It sucks. Ga enak banget banget.

    Minggu depan ini nanti janjian sama kakaknya Grand dan Happy buat makan ke Gading. Semoga semua aman-aman dan baik-baik saja. :')




    Duh habis nulis ini jadi kepikiran lagi kan..

    I still keep a journal about my dreams. Rasanya walau cuma mimpi, tapi selalu seneng kalau lagi mimpi tentang dia. 

  3. Pandemi?
    Entahlah, udah mulai pasrah. Tapi ada satu hal yang agak mengganggu dengan pandemi ini. Karena ngga sering keluar-keluar, sekarang jadi parno banget kalau ke tempat yang ramai. Dan karena ga seirng ketemu orang, gw berasa social skills gw jadi turun banget banget sampai ke level paling rendah. Berasa banget sekarang kalau ngobrol sama orang, jadi ga berani lihat ke mata lawan bicara. This is bad. Karena emang dasarnya social skill gw ga bagus-bagus amat, pandemi ini jadi memperparah karena gw jadi ga bisa latihan untuk bersosialisasi. Dan hal ini ga bagus sama sekali. 

  4. Digital Minimalism
    Di tahun ini, gw bertekad menerapkan digital minimalism. Terutama berkaitan dengan smartphone. Gw ngga mau terlalu banyak menggunakan smartphone. Malah sekarang pengen downgrade pakai dumb phone rasanya. Berasa ga sih sekarang banjir informasi, dann pikiran kita jadi tersita untuk hal-hal yang sebenernya ngga kita butuhkan. Hal yang justru sebenernya cuma bikin kita tambah senewen dan ga enak hati. Pokoknya lebih banyak energi negatif dari pada energi positif. Belum lagi WFH gini, banyak banget hal-hal yang membutuhkan multi-tasking. I'm not good with multitasking. Jadi mengurangi distrasksi ini rasanya semakin penting di tengah gempuran informasi yang seakan tidak ada habisnya ini.

    Makanya sekarang gw sedang mencoba untuk menerapkan hidup yang minim distraksi. Apakah akan sukses? Ngga yakin, karena ini prosesnya gradual. Dan gw sama sekali ngga yakin bisa tahan sama segala macam godaan duniawi. Tapi apapun itu,  kita coba aja deh dan nanti lihat aja bagaimana endingnya. hahaha

  5. Wish list untuk 2021 dan tahun kebo?
    Hmmm.. This will be interesting. Ada beberapa hal dan goal yang rasanya ingin dicapaki di tahun ini. Tapi ini buat postingan berikutnya aja deh. Hahaha

Terus ada apa lagi yang terjadi?
Entahlah, we shall see what life brings. 

Saturday, November 7, 2020

Aku dan Tersadar Akibat Gelato 21

Hari ini ceritanya gw jalan sama kakaknya Grand dan temen kakaknya.

TBH it’s not the best hangout. Dari awal pertama kali hangout itu, kayak berasa ada yang ga nyaman. Dan bener aja, ternyata emang agak awkward. It’s not happen the way I wanted to be, or the way I imagined. It was not pleasant.

Well, kita sebenernya emang sudah sempat ngobrol Panjang lebar sih di telepon sehari sebelumnya. Tapi tetap aja, gw berasa hari ini agak fail. Hahaha.

Jadi tadi kita makan Pak Minto, gw pesan bakmi jawa, kakanya pesan nasi maut, temannya pesan mie kuah. The meal was quite good as usual. Just like I always remember it. However, tempat itu punya kenangan spesial, karena di tempat itu gw dan grand biasa suka makan kalua lagi bingung mau makan apa. Dan Ketika tadi makan itu, rasanya bener-bener kayak teringat sama Grand lagi.

Sehabis itu, kita makan Gelato 21. Gw dulu pernah makan itu sama Grand. Ga sengaja lewat situ, terus iseng cobain. Yang surprisingly lumayan enak, walau agak pricey. Hahaha.

However, pas lagi makan di sana, gw teringat sesuatu.

 

Kosong. Grand used to sit here with the big smile on Grand's face.
I remember it. But now it's empty.

 

Di spot ini, Grand pernah duduk dan foto. Terus tadi spot ini kosong, ga ada orang. Persis kayak foto ini. Dan gw ngelihatin tempat duduk itu. Lama. Mungkin 20 detik ada. Seketika gw berasa sangat sedih. Bener-bener kaya bersasa kosong. Abis itu, tentunya gw langsung lanjut hang out sama mereka lagi, kemudian misah.

Tadi gw pulang naik Transjakarta. Dan di dalam bus, gw duduk di samping jendela di kursi sebelah belakang kiri. Selama di dalam bus, gw tiba-tiba membayangkan kursi yang kosong itu. Terus di sisi lain, di kepala gw juga membayangkan tempat duduk yang si Grand pernah duduk di sana. Ada fotonya satu di IG.

Sampai kemudian tiba-tiba gw tersadarm kalo tempat itu kosong. Grand udah ga berada di satu dunia lagi sama kita. Kayak beneran berasa udah ga ada lagi jejak dan energinya. Ga terasa lagi. Benar-benar udah kosong. Gw tiba-tiba tersadar itu. Rasanya kayak benar-benar tiba-tiba tersentak.

Selama ini entah kenapa gw masih mikir kalau Grand masih berada di sekitar gw. Tapi tadi gw beneran tiba-tiba berasa dia udah pergi for good. Gw bahkan kesulitan merasakan dia. I don’t know how to say it, tapi beneran kayak tiba-tiba gw sadar. 100% sadar kalau dia  gone forever, and sooner or later I will probably forget Grand and it’s existence.

Gw takut.

Gw takut kalau suatu saat nanti gw akan melupakan dia. Gw ga mau hal itu terjadi. I want to always remembering Grand. 
The good and the bad.

But reality hit me hard. I don’t like it. Really. 
The reality punch me right in my face. Ready or not.

I don’t know what to do or what to feel. I hate it.

Friday, October 30, 2020

Aku dan 2 Bulan Kepergian Grand

Hari ini sudah tepat 2 bulan kepergian Grand.
I still miss him a lot, I still thinking about him everyday.

The pain is gradually diminishing, however, it still there. I still can feel it. The grief is as strong as ever.
However, at this point, I think I kinda let Grand go. It's time.

Sampai saat ini, gw rasaanya masih pengen gatel tulis segala sesuatu tentang dia. Memori-memori kita. It was a good 2-3 years. We do great. Tapi rasanya kayak belum tega untuk menulis lebih panjang dan detil tentang kita. We had a tons of good stories. Up and down, good and bad. All the drama and good stuff. Together, we made a good parntner. We learn and complete each other. Dia api, gw air. Kita sangat berbeda, tapi pada akhirnya justru bisa saling melengkapi. 

Kadang-kadang gw masih suka lihat foto-foto di HP. The smile, the voice, I kinda miss it.
Gw rasa gw ga akan lupa sama apa yang gw rasain sekarang, atau how Grand made me feel. It was hard times.

Gw ada plan ke Anyer sama Ibu dan kakak dia pertengahan November ini, gw ga yakin sih how it will turn out. Gw harap semoga semua aman-aman. Kakaknya udah gw anggap kakak sendiri juga karena she respond to the circumstances quite well. I like her, she's good. And Grand's mom is also a very nice lady. She love to talk about a lot of things. 

Rasanya masih banyak banget yang ingin ditulis di sini,  tapi ga yakin apakah ini perlu ditulis, atau apakah gw siap untuk mmenulis tentang kita?

Hey you, semoga kamu udah berada di tempat yang lebih tenang ya. Kita semua kangen sama kamu. Kangen banget. Tapi kamu udah berada di tempat yang lebih baik, ga sakit lagi, ga ada kesel-kesel lagi. Everything is good now.

I miss him, a lot.